aroma kopi hitam tercium sampai keujung ruang. uap panas mengepul mengalir mengikuti arah angin. perlahan-lahan memenuhi ruangan. perlahan-lahan menipis. bergantian dengan munculnya warna hitam kelam di cangkir. Tidak manis, pun juga terlampau pahit. hitamnya menggigit dinding atas lidah. hitam yang mampu melarutkan gumplan-gumpalan memori pahit.
sesruputan cukup sudah melubangi ruangan kenangan di benak ini. berlahan memunculkan lagi memori lama yang tak indah. memori tentang kerinduan yang tak berujung. yang tak pernah indah. tapi tak bisa larut lenyap. Dihantarkan oleh paduan pahit dan sedikit manis kopi panas ini. Entah mengapa, aroma dan hawa panasnya selalu berhasil menembus lobang hidung, menusuk-nusuk batang otak. mengkoyak koyak membran ruang-ruang hati. 
kopi panas itu mampu mengusir hawa dingin dari gerimis malam. Sengaja kubiarkan melawan waktu. menggergoti efek racunnya terhadap pikiranku. kali ini kuberpihak pada dinginnya angin saat gerimis malam. Sebenarnya aku bingung. aku hanya diam saja. pengaruh sedikit cairan panas dan hawa dingin itu ternyata saling bertolak belakang bereaksi di dalam tubuhku. tepatnya benakku. membuat efek yang seimbang. sehingga membuatku diam sejenak. 
Heningku, menciptakan ruang hampa. Dan setan-setan memanfaatkan itu. memainkan perannya dalam kekosongan itu, menggoda anganku. akan hal-hal yang tak terjadi sat ini. Dan memamng belum sempat terjadi. Terputus oleh musnahnya hadirmu. yang entah kemana. seakan lenyap begitu saja. Meninggalkan luka dan penantian yang tak berujung. 
Dan kopi itupun selalu ada diasaat seperti itu. disaat kosong itu datang. ditemani gerimis dan hawa dingin. seakan akan aroma dan hawa panansnya menyeruak menyadarkan. dan kuhirup sisahnya sedikit sedikit. sampai batas antara yang cairan dan butiran halus menyentuh lidahku. HHmmm....semakin terasa bagiku. nikmatnya ditemani kopi panas, diantara gerimis dan kerinduan.........

Gresik, tengah malam menjelang pergantian bulan pertama di 2018
Istilah "A Cup of Java" muncul dan populer di kalangan para pecinta kopi di belahan dunia barat. Menggambarkan kesan, apresiasi dan penghargaan orang-orang Eropa masa dulu akan cita rasa yang khas, kualitas dan aroma yang mantap dari biji kopi yang dihasilkan dari pulau Jawa. 
Keberhasilan Pemeritah kolonial Belanda dalam mengembangkan tanaman kopi di pulau Jawa pada abad ke 17 itu kemudian diikuti dengan pembukaan perkebunan kopi di pulau Sumatra dan Sulawesi, yang kemudian juga menghasilkan kopi-kopi yang tidak kalah dari segi cita rasa dan aromanya. Konon contoh kopi Jawa yang dibawa ke Eropa kemudian di perbanyak dan dikembangkan di perkebunan-perkebunan di tanah jajahan Prancis termasuk di Amerika Utara, Tengah, Selatan dan Afrika.
Begitu banyak variant kopi di Indonesia. Baik itu berjenis Robusta, Arabica, Liberica dan juga Excelca. semuanya ada di indonesia. Indonesia, walaupun menempati posisi ke empat sebagai negara pengeksport kopi terbesar didunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia, amat sangat dihormati oleh seluruh pecinta kopi di dunia karena cita rasa kopinya yang terkenal sebagai kopi-kopi terbaik di dunia.
Harumnya nama Indonesia di dunia pecinta kopi, seharum aroma kopi yang memang membuat ketagihan banyak orang. Saat ini, banyak varitas kopi di Indonesia yang mendunia yang dikenal sesuai entitas daerah tanamnya. Tapi sebenarnya masih banyak lagi kopi-kopi nusantara yang masih belum benar-benar diperkenalkan dan dikenal oleh para penikmat kopi dunia.
Dengan semakin banyak para penikmat dan pecinta kopi di tanah air, maka kepedulian untuk semakin menduniakan hasil kopi Indonesia akan semakin besar. dan "roda pedati" bagi perkopian Indonesia akan berputar keatas. Mengantarkan perbaikan ekonomi bagi pekerja dan petani kopi di seluruh Indonesia. menjadikan Indonesia semakin harum, seharu " a cup of Java"  

Sample Text

Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Popular Posts

Total Pageviews