Buah merah, buah yang bernama Latin "Pandanus conoideus Lam" tumbuh di dataran tinggi 1000 - 3000 meter dpl ini banyak ditemukan di hutan-hutan di seluruh Papua . Terutama yang terbanyak ditemukan di pegunungan Jayawijaya.
Bentuk buahnya yang seperti nangka cempedak dengan panjang mencapai 1.5 meter, tadinya banyak di biarkan terlantar dan banyak dipakai oleh suku-suku di pedalaman Papua sebagai teman makan umbi-umbian, bahkan juga sebagai pakan ternak.

Dalam beberapa tahun terakhir ini buah merah menjadi sangat terkenal, tidak saja di kalangan masyarakat Papua, tapi juga masyarakat seuruh penjuru tanah air. Fenomena ini terkait dengan hasil penelitian yang menemukan bahwa buah merah mengandung anti oksidan yang bersifat anti kanker dan tokoferol atau vitamin E.

Buah ini sontak menjadi fenomena baru di dunia pengobatan alternative dalam beberapa tahun terakhir ini, karena khasiatnya yang sanggup menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan buah ini juga dipercaya mampu menyembuhkan HIV/AIDS. Dan tetu saja hal tersebut menjadi kabar yang menggembirakan bagi masyarakat.

Namun kepercayaan berlebih tanpa batas tentang khasiat buah merah ini juga dapat mengundang celaka. Terutama mengenai klaim bahwa buah merah dapat menyembuhkan AIDS.

Menurut ahli gizi senior dan pelatih WHO untuk perawatan, dukungan, dan pengobatan AIDS Dr Paul F Matulessy, MN.PGK.DspGK, adalah salah jika buah merah disebut bisa menyembuhkan AIDS. " Itu adalah Kesimpulan yang keliru" tegasnya dalam suatu diskusi bulanan mengenai asupan gizi bagi ODHA di Jakarta.

Bahkan beliau menuturkan kisah tragis orang dengan HIV/AIDS(ODHA) yang begitu mempercayai khasiat buah mearh tersebut, sampai-sampai ia memutuskan berhenti untuk menggunakan obat Antiretroviral(ARV) ynag berfungsi sebagai pencegah penggandaan sel HIV. Akibatnya dalam hitungan bulan kondisi ODHA tersebut semakin memburuk dan kemudian meninggal dunia.

Menurut Dr Paul, buah merah semestinya harus dipandang sebagai pelengkap ARV, karena buah merah mampu membantu limphosit meningkatkan jumlah sel kekebalan tubuh(CD4). "Namun buah merah tak bisa membunuh AIDS" tegas beliau.

Selain tetap mengkonsumsi ARV, yang paling penting dan utama bagi ODHA adalah menjaga asupan gizi. Dengan menjaga asupan gizi yang baik, sistem kekebalan tubuh atau CD4 dari ODHA akan bertambah, sehingga kualitas hidup mereka juga jadi lebih baik. Dengan kata lain, kombinasi ARV dan pemberian gizi yang baik akan memperlambat tahapan HIV ke stadium AIDS.

Picture from: InfoPapua.com


4 comments:

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ said...

waooo potingnya kereN mas aku suka sesuatu ttng papua,...daerah itu sangt alami

yUp di sana mank banyk sekali tanaman2 ajaib...^^0^^

akulum tahu soal buah merah ini,thx untuk postingnya...itu buahnya dach beredar ya...

AYN said...

@Gelly: Buah ini, terutama sari buahnya, sudah banyak beredar dimana-mana. Cuman ada yang benar-benar sari buahnya, dan ada juga yang sedikit sari buahnya tapi banyak campurannya. Jadi harus teliti sebelum beli.

tokosevilla said...

Dapatkan Sari Buah Merah asli Papua hanya di www.tokosevilla.50g.com dengan harga :
1 Liter rp.600.000
1/2 Liter rp.400.000
1/4 Liter rp.200.000
harga belum termasuk ong.kirim...
Hub :
HP : 081344026998
email : sevillasale@gmail.com
FB : Toko Sevilla

dana said...

akuuu m'butuhkan buahh merah buat penelitian??? bgmn cara aku mendapatkan(tanpa harus pergi k papua dulu)

Sample Text

Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Popular Posts

Total Pageviews